Ikan Lele Mutiara, Strain Unggulan Terobosan KKP

Posted by Bonde Witt on May 14th, 2021

SariAgri - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melakukan pemuliaan ikan lele yang menghasilkan strain unggulan dengan nama Lele Mutiara, singkatan dari "bermutu tiada tara". Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja mengatakan bahwa riset yang dikembangkan pihaknya mendukung tiga program terobosan KKP pada tahun 2021 hingga 2024, seperti dikutip dari laman KKP. Pertama, peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap. Kedua, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor. Ketiga, pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal. Menurut Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Joni Haryadi, induk ikan lele Mutiara merupakan strain unggulan yang dihasilkan melalui kegiatan pemuliaan ikan lele Afrika (Clarias gariepinus) yang dilakukan di BRPI, Sukamandi, Kabupaten Subang. "Ikan lele mutiara memiliki pertumbuhan 20 hingga 70 persen lebih cepat dibandingkan strain lele yang lainnya,. Selain itu, lele mutiara juga hemat pakan dalam penggunaan pakan sehingga dapat menekan biaya pengeluaran," kata Joni. Ikan lele mutiara memiliki beberapa keunggulan, seperti angka rasio konsversi pakan (FCR) lele mutiara hanya 0,6 hingga 1. Dimana strain lele lainnya berkisar 1 hingga 1,2. Kemudian lele mutiara memiliki ketahanan yang tinggi terhadap penyakit. Hal ini dibuktikan dengan uji coba menginfeksi benih dengan bakteri Aeromonas hyhrophilla selama 60 jam dengan tingkat mortalitas hanya 30 persen. Joni menambahkan, bahwa lele mutiara dengan beberapa keunggulannya yang telah teruji secara ilmiah maupun secara lapangan dapat diterima oleh masyarakat pembudidaya ikan lele di berbagai wilayah Indonesia, meski karkteristik alamnya berbeda. "Dengan kata lain, ikan lele mutiara mampu mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan masyarakat Indonesia," ujar Joni. Jasa SEO Jakarta Berbagai keunggulan menyebabkan permintaan kebutuhan induk dan benihnya tinggi. Sehingga BRPI sebagai penghasil induk unggul merasa perlu berkobalorasi agar hasil pemuliaan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Hingga saat ini tidak kurang dari 9 ribu paket calon induk yang telah didistribusikan ke 217 Kabupaten/Kota dari 31 Provinsi di Indonesia.

Like it? Share it!


Bonde Witt

About the Author

Bonde Witt
Joined: May 13th, 2021
Articles Posted: 13

More by this author